Elektronika Analog dan Digital
Menerapkan
Sistem Bilangan Digital
Gerbang
Logika Boolean
Komputer dibangun/disusun
dari berbagai jenis sirkuit elektronik. Sirkit ini tergantung pada apa
yang disebut pintu logika DAN/AND, ATAU/OR, BUKAN/NOT, dan MAUPUN/NOR.
Logic gates ini ditandai oleh bagaimana
mereka bereaksi terhadap isyarat yang masuk.. gambar menunjukkan logic gates
dengan dua masukan. " X" dan " y" yang mewakili data
masukan, dan " f" mewakili keluaran/hasil. Pikirkan tentang 0 ( nol)
mewakili " mati/keluar(off)" dan 1 mewakili " hidup/menyala
(On)".
Hanya ada tiga fungsi utama
logika/logic. yaitu DAN, ATAU, dan BUKAN(And,Or,Not):
·
AND
gates- Jika masukan batal/mulai(Off),
keluaran juga batal/mulai(Off).
·
OR
gates- Jika masukan On, keluaran juga On.
·
NOT
gates- Jika masukan On, keluarannya batal/mulai/Off. Yang sebenarnya
adalah kebalikannya.
·
NOR
gates adalah suatu kombinasi dari OR dan NOT dan seharusnya tidak disajikan
sebagai gates utama. Sebuah NOR gates bertindak jika masukan On, keluarannya
Off.
Tabel kebeneran
ditampilkan dibawah ini dengan berbagai
kombinasi.
Sistim desimal Dan Sistem
angka biner
Ø
Sistim desimal, atau 10 angka dasar, adalah
sistem angka yang digunakan tiap hari untuk melakukan penghitungan matematika,
seperti menghitung perubahan, mengukur, menyatakan waktu, dan seterusnya.
Sistim angka desimal menggunakan sepuluh
digit yang mencakup 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Ø
Binary
, atau berdasar 2/basis 2, sistem angka yang menggunakan dua digit/angka untuk
menyatakan semua jumlah kwantitatip. Digit
yang digunakan dalam sistem binari adalah 0 dan 1. contoh sebuah angka biner adalah
1001110101000110100101.
Sistim desimal dan Sistem angka biner
Konsep penting yang lain
saat bekerja dengan bilangan biner/binari adalah kedudukan angka-angka itu.
Angka 20 dan 23 adalah contoh angka-angka yang ditulis berdasarkan
kedudukannya. Contoh ini diucapkan " dua ke nol" dan " dua ke
tiga". kedudukan adalah jumlah suatu angka jika harus dikalikan dengan
dirinya sendiri. Sebagai contoh, 20= 1, 21= 2, 22=
2 x 2= 4, 23= 2 x 2 x 2= 8. Pengambilan kedudukan biasanya
dikacaukan dengan perkalian sederhana Sebagai contoh, 24 tidaklah
sepadan dengan 2 x 4= 8. Bagaimanapun, 24 adalah sama dengan 2 x 2 x
2 x 2= 16.
Penting untuk mengingat peran angka 0. Tiap-Tiap
sistem angka menggunakan angka 0. Bagaimanapun, perhatikan bahwa kapan saja
muncul angka 0 pada sisi kirisebuah deretan angka, 0 dapat dihilangkan tanpa
mengubah nilai/jumlah deretan itu. Sebagai contoh, pada angka 10, 02947 adalah
sama dengan 2947. pada angka 2, 0001001101 sama dengan 1001101. Kadang-Kadang
orang-orang memasukkan 0 pada sisi kiri sisi suatu nomor/jumlah untuk menekankan
" tempat" yang tidak
diwakili/diisi.
Pada dasar 10(puluhan),
kedudukan sepuluh digunakan. Sebagai contoh, 23605 berarti 2 x 10,000+ 3 x
1000+ 6 x 100+ 0 x 10+ 5 x 1.
Catat bahwa 100= 1, 101= 10,
102= 100, 103= 1000, dan 104= 10,000.
PERHATIAN:
Walaupun 0 x 10= 0, jangan
meniggalkannya di luar persamaan itu. Jika itu dihilangkan, dasar tempat 10(puluhan) akan bergeser ke sebelah kanan
dan menghasilkan jumlah 2,365= 2 x
1,000+ 3 x 100+ 6 x 10+ 5 x 1 sebagai ganti 23,605. Sebuah 0 di dalam sebuah
nomor/jumlah seharusnya tidak pernah diabaikan. Bagaimanapun, nilai sebuah
jumlah tidaklah dipengaruhi dengan
menambahkan nol ke permulaan, atau dengan pengabaian nol yang adalah
pada permulaan jumlah itu. Sebagai contoh, 23,605 dapat juga ditulis 0023605.
Merubah
Decimal Ke Biner
Lebih dari satu metode untuk
mengkonversi bilangan biner. Satu metoda diungkapkan di sini. Bagaimanapun,
siswa bebas untuk menggunakan metoda lain jika itu lebih mudah
Untuk mengkonversi sebuah
jumlah desimal ke biner, pertama temukan
kedudukan yang paling besar dari 2 yang akan " cocok" ke dalam
jumlah desimal.
Gunakan table seperti pada
Gambar untuk mengkonversi jumlah desimal 35 itu
ke dalam biner:
26, atau 64,
adalah lebih besar dari 35. tempatkan angka 0 pada kolom.
25, atau 32,
lebih kecil dibanding 35. tempatkan angka 1 pada kolom. Kalkulasi berapa banyak
angka yang tersisa dengan pengurangan 32 dari 35. Hasil adalah 3.
24, atau 16,
adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
23, atau 8,
adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
22, atau 4,
adalah lebih besar dari 3. tempatkan angka 0 pada kolom.
21, atau 2, lebih
kecil dibanding 3. tempatkan angka 1 pada kolom. Kurangi 2 dari 3. Hasil adalah
1.
20, atau 1, ;sama
dengan 1. Nempatkan angka 1 pada kolom.
Persamaan biner dari jumlah
desimal 35 adalah 0100011. Dengan mengabaikan 0 yang pertama, angka biner dapat ditulis
100011
basis 16, atau hexadecimal,
adalah sistem angka yang sering digunakan
ketika bekerja dengan komputer karena dapat digunakan untuk menghadirkan
jumlah dalam format yang lebih menarik.
Komputer melakukan
perhitungan biner. Bagaimanapun, ada beberapa hal ketika sebuah keluaran biner
komputer dinyatakan dalam hexadecimal, untuk membuat lebih mudah dibaca. satu cara agar komputer dan software
menyatakan keluaran hexadecimal adalah dengan menggunakan "0x" di
depan jumlah hexadecimal. Kapan saja " 0x" digunakan, ;jumlah yang
dikeluarkan adalah suatu jumlah hexadecimal. Sebagai contoh, 0x1234 berarti
1234 pada basis 16. Ini akan secara khusus
ditemukan dalam bentuk sebuah daftar konfigurasi.
Basis 16 menggunakan 16 angka untuk menyatakan
jumlah kwantitatip. Karakter ini adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C,
D, E, dan F. " A" menghadirkan
jumlah sistim desimal itu 10, " B" mewakili 11, " C"
mewakili 12, " D" mewakili 13, " E" mewakili 14, dan "
F" mewakili 15. Contoh angka-angka hexadecimal adalah 2A5F, 99901,
FFFFFFFF, dan EBACD3. Jumlah Hexidecimal
B23Cf;sama dengan 730,063 dalam format sistim desimal seperti
ditunjukkan Gambar.
Biner Ke Heksa Desimal
konversi biner Ke
hexadecimal sebagian besar adalah tidak rumit. pertama Amati bahwa 1111 yang
biner adalah F di dalam hexadecimal seperti ditunjukkan Gambar. Juga, 11111111
yang biner adalah FF di dalam hexadecimal. Satu fakta bermanfaat ketika bekerja
dengan dua sistem angka ini
adalah karena satu karakter hexadecimal memerlukan 4 bit, atau 4 digit
biner, untuk diwakili oleh biner.
Untuk mengkonversi sebuah
biner ke hexadecimal, pertama bagi angka itu ke dalam empat kelompok bit pada waktu yang sama, mulai dari kanan.
Kemudian mengkonversi masing-masing kelompok ke dalam hexadecimal. Metoda ini
akan menghasilkan sebuah jumlah hexadecimal yang sama dengan biner,
Sebagai contoh, lihatlah
jumlah biner ini 11110111001100010000. pecahlah
ke dalam empat kelompok empat bit untuk menghasilkan 1111 0111 0011 0001
0000. jumlah biner ini setara dengan F7310 didalam hexadecimal, yang mana lebih
mudah untuk dibaca.
Sebagai contoh lain, jumlah
biner 111101 dikelompokkan menjadi 11 1101. Karena kelompok yang pertama tidak
berisi 4 bit, itu harus " diisi/ditutupi" dengan 0 untuk menghasilkan
0011 1101. Oleh karena itu, persamaan hexadecimal adalah 3D.
Konversi Hexadecimal Ke Biner
Gunakan metoda seperti pada
bagian sebelumnya untuk mengkonversi angka-angka dari hexadecimal ke biner.
Konversi masing-masing hexadecimal digit/angka individu ke biner, dan kemudian
deretkan menjadi datu hasil-hasilnya.]. Bagaimanapun, berhati-hatilah untuk
mengisi masing-masing tempat biner dengan angka hexadecimal. Sebagai contoh,
menghitung jumlah hexadecimal FE27. F
1111, E adalah 1110, 2 adalah 10 atau 0010, dan 7 0111. Oleh karena itu,
jawaban di dalam biner adalah 1111 1110 0010 0111, atau 1111111000100111
Konversi Heksa Ke Biner
Mengkonversi Ke
Dasar/Basis Apapun
Kebanyakan orang-orang sudah
tahu bagaimana cara lakukan konversi
angka/jumlah. Sebagai contoh, mengkonversi inci ke yard. pertama Bagi banyaknya
inci dengan 12 untuk menentukan banyaknya kaki. Sisa adalah banyaknya inci yang
tersisa. berikutnya Bagi banyaknya kaki dengan 3 untuk menentukan banyaknya
yard. Sisanya adalah banyaknya kaki. Teknik yang sama ini digunakan untuk
mengubah angka-angka ke lain basis.
Pertimbangkan sistim desimal
itu adalah dasar/basis normal dan octal, Basis 8, adalah basis yang asing.
Untuk mengkonversi dari sistim desimal ke octal, bagi dengan 8 berturut-turut
dan catat sisa itu mulai dari awal sampai paling belakang.
Contoh:
Konversikan jumlah desimal 1234 ke octal.
1234 / 8= 154 R 2 154 / 8= 19 R 2 19 /
8= 2 R 3 2 / 8= 0 R 2
Sisa didalam order/ pekerjaan dari
paling sedikit ke yang paling penting/besar memberikan hasil oktal 2322l.
Untuk mengkonversi balik lagi, kalikan
total dengan 8 dan menambahkan masing-masing digit berturut-turut mulai dari
nomor/jumlah yang yang paling penting.
2 x 8= 16 16+ 3= 19 19 x 8= 152 152+ 2=
154 154 x 8= 1232 1232+ 2= 1234
Hasil yang sama didalam konversi kebalikan
dapat dicapai dengan penggunaan
kedudukan kwantitatip.
2
x 83+ 3 x 82+ 2 x 81+ 2 x 80= 1024+
192+ 16+ 2= 1234.
Penggunaan
Kedudukan Kwantitatip Untuk Mengkonversi
•
Teknik
serupa dapat digunakan untuk mengkonversi
ke dan dari basis apapun., dengan hanya pembagian atau perkalian oleh
basis asing/luar.
•
Bagaimanapun,
biner itu unik karena aneh dan bahkan dapat digunakan untuk menentukan satuan
dan nol tanpa merekam sisa/hasil itu. meNentukan persamaan biner 1234 dalam sistim desimal dengan hanya
membagi 2 secara berturut-turut. Jika
hasilnya genap, bit dihubungkan/diberi angka O. Jika hasilnya ganjil, digit
biner diberi angka 1.
•
1234
adalah genap. Catat angka 0 pada posisi awal. 0. 1234/2= 617 adalah ganjil.
Catat angka 1 pada posisi berikutnya, 10. 617/2= 308 adalah genap, 010 308/2=
154 adalah genap, 0010 154/2= 77 adalah
ganjil, 10010 77/2= 38 adalah genap, 010010 38/2= 19 adalah ganjil, 1010010
19/2= 9 adalah ganjil, 11010010 9/2= 4 adalah genap, 011010010 4/2= 2 adalah
genap, 0011010010 2/2= 1 adalah ganjil, 10011010010
•
Dengan
latihan, menjalankan dividen dapat dikuasai dan bineri dapat ditulis dengan
cepat.
•
Catat
bahwa sebuah digit hexadecimal digit
adalah suatu kumpulan dari empat bit, octal adalah sebuah kelompok tiga digit.
Kelompokkan angka dalam tigak kelompok, dimulai dari kanan.
•
010
011 010 010 = 2322 octal
•
Untuk
hexadecimal, golongkan angka biner itu menjadi empat bit mulai dari kanan.
•
0100
1101 0010 = 4D2 hexadecimal atau 0x4D2
Ini
adalah sebuah methode cepat untuk mengkonversikan basis apapun.
Kesimpulan:
Siswa perlu memahami istilah
komputer dan mengetahui perbedaan antara sebuah byte, kilobyte, dan megabyte. Siswa perlu memahami bagaimana
frekwensi diukur dan perbedaan antara Hz, MHZ, dan GHZ.
Siswa seharusnya menggunakan
metoda yang paling efektif untuk mengkonversikan sistem angka yang meliputi biner ke sistim
desimal dan sebaliknya, biner ke hexadecimal dan sebaliknya. Siswa harus bisa
mengidentifikasi tempat didalam biner
dan angka-angka sistim desimal dan mengetahui nilai masing-masing.
Sumber : PPT KK1
No comments:
Post a Comment